Rabu, 16 Juli 2008

TELL ME AGAIN ABOUT LIFE

Salah satu hobi saya adalah nonton film bioskop. Hobi tersebut ternyata sangat membantu saya memahami beberapa hal yang harus dipelajari ketika kuliah. Kuliah di Psikologi seringkali ada pemahaman-pemahaman yang bersifat ‘abstrak’ dan jarang ditemukan kasusnya di Indonesia. Dengan menonton film, pemahaman-pemahaman tertentu soal istilah dalam Psikologi sangatlah membantu. Seperti pembahasan Psikologi Klinis tentang Multiple Personality Disorder, Schizophrenia Paranoid, Obsesif Kompulsif, Psikopat dan lain-lain.

Dengan menonton film Beautiful Mind yang dibintangi oleh Russel Crowe membantu saya untuk lebih memahami seseorang dengan Schizophrenia Paranoid, dimana ada waham dan sebagainya. Begitu juga ketika melihat film Silence of the Lambs, Hannibal Rising maupun Hannibal dapat memperjelas latar belakang seorang psikopat. Film Never Talk to a Stranger, Separate Lives, Jade juga memberikan penjelasan tentang kepribadian ganda. Film Insting mengetengahkan tema tentang insting dasar manusia, pembahasan Sigmund Freud. Begitu juga serial Profiler dan film Bone Collector yang banyak melibatkan soal forensic psychology.

Saya sangat menikmati film-film yang banyak mengetengahkan unsur psikologi didalamnya. Dengan film juga, saya banyak belajar soal kehidupan. Selain film, membaca buku juga adalah cara untuk mengasah pengetahuan kita soal kehidupan. Dengan mengambil hikmah dari cerita maupun tokoh yang digambarkan, kita dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman tentang kehidupan. Kita tidak mungkin mengalami atau merasakan semuanya sendiri karena waktu kita hidup di dunia adalah sementara, terbatas.

Banyak film yang mengajarkan kita tentang arti kehidupan yang sesungguhnya, bahkan tidak jarang pula yang mengetengahkan berdasarkan kisah nyata yang dialami oleh seseorang seperti Escape from Huang Zhi, Erin Brokovitz, Diary of Anne Frank, Schindler List dan sebagainya.

Begitu pula buku. Banyak buku yang membuat saya terinspirasi dan membuat semangat seperti buku-buku dari Rhenald Kasali (Change, Re-Code your DNA), Dino Patti Jalal (Pasti Bisa), Ali Alatas (tentang kiprah diplomat Indonesia di dunia). Buku biografi Habibie, Susilo Bambang Yudhoyono, LB Moerdani, Sumitro Djojohadikusumo, Ahmad Yani, Rudy Hartono, Prof. Dr AS Munandar (Sang Guru) dan lain sebagainya. Dalam buku-buku tersebut terselip cerita tentang perjalanan anak bangsa yang patut ditauladani oleh generasi penerus karena didalamnya terdapat semangat pantang menyerah mencapai cita-cita, prestasi, rasa patriotisme dan cinta tanah air.

Saya yakin setiap orang akan menorehkan sejarahnya sendiri. Tinggal bagaimana kita memulai untuk menggoreskan pena di “jurnal” kehidupan masing-masing. Tidak ada kata terlambat, tidak ada proses instan dalam mewujudkan cita-cita, semuanya butuh kerja keras dan semangat pantang menyerah. Semakin matang usia kita, sudah seharusnya semakin bijaksana tindakan yang diambil. So, just tell me again about life…

Tidak ada komentar: