Senin, 15 September 2008

HIDUP ADALAH PERBUATAN

HIDUP ADALAH PERBUATAN


Meminjam slogan dari iklan yang menampilkan seorang tokoh dimana kalimat itu sangatlah berkesan buat saya pribadi. Memang benar, inti dari kehidupan kita adalah perbuatan kita. Apa yang telah kita lakukan, akan kita lakukan..Tidak penting apakah nantinya perbuatan itu akan menguntungkan kita atau tidak, yang jelas adalah bahwa perbuatan itu positif dalam koridor moral.

Seringkali orang termangu ketika mendapatkan hambatan atau tantangan. Boleh-boleh saja termangu tetapi jangan lama-lama. Bangkit dan berbuatlah, jangan pernah menyerah. Orang itu gagal ketika mereka berhenti, putus asa dan termangu meratapi kegagalan. Wise man said that you never fail until you stop trying..

Tidak dapat dipungkiri, tidak semuanya dapat kita raih di dunia ini. Tidak semua mimpi kita akan menjadi kenyataan, tidak semua harapan terkabul…Maka dari itu ada yang namanya pilihan, konsekuensi dan usaha. Tidak ketinggalan adalah doa dan selalu berpijak pada kenyataan. Ketika kegagalan datang, itu adalah cobaan..apakah kita kuat menerimanya..ketika kuat dan ternyata kita tidak berhenti, maka mental kita telah terasah untuk tantangan lebih lanjut.

Ada banyak orang yang kagumi tetapi untuk yang ini ada dua orang anak manusia yang saya kagumi. Yang satu adalah Partahi Mamora Lumban Toruan (Mora), yang lainnya adalah ibunya (ibu sambungnya), saya lupa namanya. Saya tidak pernah mengenal orang-orang tersebut selain dari media massa yang meliputnya. Mora adalah mahasiswa tingkat doctoral dari Indonesia yang kuliah di Virginia Tech, USA. Dia meninggal tertembak ketika ada mahasiswa asal Korea yang terganggu jiwanya menembak secara brutal mahasiswa dan dosen di kampus tersebut.

Saya kagum padanya karena begitu bersemangatnya untuk bersekolah dan memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Sedangkan ibunya yang notabene adalah ibu tirinya (ibu kandungnya meninggal ketika Mora masih kecil karena kecelakaan) benar-benar menyayanginya melebihi apapun. Ibunya tersebut yang membiayai sekolahnya di Amerika bahkan sebelum peristiwa tersebut, sudah akan menjual tanah warisan dari orang tuanya untuk membiayai sekolah Mora yang hampir selesai. Begitu besar kasih bunda…begitu semangatnya untuk keberhasilan putranya bahkan untuk seorang anak yang bukan darah dagingnya sendiri. Begitu keji, orang yang telah memisahkan mereka bahkan dengan cara biadab seperti itu.

Cerita ibu-anak tersebut sangat menyentuh hati saya, saya membayangkan Papa-Mama saya yang telah berjuang susah payah sehingga saya menjadi seperti ini. Mereka tidak pernah meminta bantuan materi pada orang lain untuk membesarkan dan menyekolahkan saya. Kasih mereka tidak akan pernah dapat terbalaskan oleh saya, sampai kapanpun..So, hidup saya, perbuatan saya, apapun yang saya lakukan saat ini, semuanya adalah sebagai balas budi saya pada orang tua dan akan selalu saya dedikasikan untuk mereka, yang terutama ...

Tidak ada komentar: