Usia saya sekarang pada tahun 2008 ini adalah di angka 31. Jika merujuk dengan usia nabi Muhammad SAW, berarti saya sudah separuh waktu hidup di bumi ini. Bisa kurang, bisa juga lebih. Apa sih yang sudah saya capai? Karier, keluarga, cinta, hidup? Seperti pepatah orang Jawa yang bilang : “Urip kuwi mung sadremo nglakoni” (hidup ini hanya untuk dijalani). Pepatah itu rasanya mungkin terlalu sederhana tetapi sebenarnya terkandung makna yang mendalam. Menjalani seperti apa? Apa hanya sebagai orang yang pasif menunggu nasib atau uluran belas kasihan orang lain? Tentu saja tidak.
Ketika tetralogi Laskar Pelangi muncul, langsung saja orang sibuk terperanjat membacanya, heboh membicarakannya. Seakan-akan baru saja bangun dari tidur panjang. Meminjam bahasa anak
Berapa banyak orang yang mengukur keberhasilan dengan hal-hal yang bersifat materi. Apa yang sudah kamu punya? Rumah mewah, apartemen, villa, mobil mewah, mobil sport, hp keluaran terbaru, pakaian bermerk, sepatu keluaran luar negeri, liburan ke hanya karena statusnya sebagai pejabat, orang terkenal dsb atau karena tampilannya seperti orang kaya.
Apakah anda sering mengamati pegawai asuransi di bandara (biasanya sebelum masuk boarding lounge)? Penumpang kadang sering tidak aware. Kalau memang orang tersebut berniat beli sih tidak apa-apa. Tetapi seringkali yang saya tak suka adalah orang yang beli tersebut adalah orang yang tidak berniat beli tetapi yang baru pertama kali naik pesawat, orang itu mengira bahwa hal ini wajib. Kebanyakan dari mereka adalah orang tua. Tega-teganya mereka memanfaatkan orang-orang yang tidak berdaya tersebut.
Apa yang sudah anda capai? Prestasi apa yang telah anda raih hingga detik ini. Tidak harus selalu fenomenal, dan makna keberhasilan itu berbeda untuk masing-masing orang.
Tidak sama
Saya sih sekarang sudah merasa bersyukur dengan keadaan sekarang. Suami pengertian, anak perempuan yang lucu, karier yang saya sedang rintis, sekolah yang saya tekuni, banyak yang mensuport, entah itu keluarga, teman, sahabat, mentor, guru dsb. Saya sudah melakukan perjalanan menjelajahi
Menyenangkan walaupun semuanya tidak sempurna karena kami masih menjalani 2 rumah tangga, keluarga komuter Jakarta-Semarang. Tetapi kami berdua yakin, hal ini hanya sementara. Setelah tugas kami masing-masing selesai, kami akan bersatu lagi anak kami dan keluarga saya di
Semuanya tidaklah mudah. Melewati ujian bertubi-tubi, pengingat dari Tuhan bahwa kami adalah makhluk yang dicintaiNya. The Long and Windy Road…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar